Minggu, 16 Mei 2010

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan usaha yang dikenal dewasa ini pada hakikatnya tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktu yang selalu berubah, dengan adanya perubahan-perubahan dan tuntutan waku tersebut dapat merubah pola pikir manusia untuk membuat sesuatu yang diminati masyarakat, maka banyak perusahaan-perusahaan yang tumbuh dan berkembang denga pesat dewasa ini. Setiap perusahaan tidak terlepas dari kas sebagai komponen utama dari perusahaan dan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Sebagaimana diketahui berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam melakukan operasi untuk mencapai tujuannya dipengaruhi oleh bagaimana seorang pimpinan mengalokasikan kas dan darimana kas tersebut diperoleh. Dengan tersedianya kas yang cukup sangat penting bagi perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan efisien.

Masalah sumber dan penggunaan aliran kas (Cas Flow Statement) sangat mempengaruhi keadaan keuangan suatu perusahaan, sebab kesalahan atau kelalaian dalam penggunaan seumber aliran kas akan menekan bahkan dapat membahayakan keberadaan suatu Perusahaan.
Untuk keperluan pengelolaan usaha dari perusahaan, dimana terdapat persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, maupun investor untuk menanamkan dananya tersebut maka diperlukan laporan perubahan kas.

Laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas itu, di dalamnya menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberi satu alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan darimana sumber-sumber kas dan pengunaannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka mendorong penulis untuk melakukan penulisan ilmiah ini dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Kas Pada PT Infotel Mandiri”.


1.2 Perumusan Masalah

Di dalam penulisan ilmiah ini penulis merumuskan masalah yaitu darimana saja sumber kas diperoleh dan untuk apa saja penggunaan kas pada PT Infotel Mandiri pada tahun 2007 dan 2008 ?


1.3 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi pembahasan yang akan diuraikan, maka dalam hal ini penulis membatasi pokok permasalahan pada analisa sumber dan penggunaan kas pada PT Infotel Mandiri pada tahun 2007 dan 2008.


1.4 Tujuan Penulisan Ilmiah

Adapun tujuan penulisan ilmiah ini adalah :
a. Untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas pada PT Infotel pada tahun 2007 dan 2008
b. Untuk mengetahui apakah PT Infotel mengalami kenaikan atau penurunan pada kas.
c. Untuk mengetahui kinerja pada PT Infotel Mandiri dilihat dari ratio, baik atau tidak.



1.5 Manfaat Peneltian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian Arus Kas Ini diharapkan mampu memberikan suatu gambaran
tentang kinerja keuangan berdasarkan laporan arus kas pada masa yang akan datang oleh perusahaan.
2. Bagi Para Akademis, dosen dan mahasiswa akan menambah wawasan dan sebagai bahan informasi & pengembangan untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan.
3. Penulis ingin menyampaikan informasi tentang penggunaan kas secara efektif & efisien sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak yang memerlukannya



1.6 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun penulisan ilmiah ini penulis berusaha untuk mendapatkan data-data yang sesuai untuk penulisan ini dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu berupa pengumpulan data yang bersumber dari perpustakaan, catatan - catatan kuliah dan diktat-diktat yang berhubungan dengan pembahasan.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Yaitu berupa penelitian secara langsung untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan.


1.6.1 Objek Penelitian

Dalam penulisan ini penulis menggunakan objek penelitian perusahaan perdagangan yang bergerak di bidang penyediaan peralatan transmisi dan system interactive voice response (IVR) software dan hardware.

1.6.2 Data / Variabel

Untuk dapat menganalisa sumber dan penggunaan kas, penulis menggunakan data laporan keuangan PT Infotel Mandiri tahun 2007/2008

1.6.3 Metode Pengumpulan Data / Variabel

Untuk memperoleh hasil data yang digunakan untuk menganalisa sumber dan penggunaan kas penulis menggunakan metode pengambilan data sebagai berikut :
a. Data Primer

Data Primer yaitu Data yang cara pengambilannya melalui Dokumen Perusahaan dalam hal ini PT Infotel Mandiri

b. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu Data melalui Browsing di internet

c. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu Penulis memperoleh data dari beberapa sumber
yang berpedoman pada buku sebagai acuan penulisan ini

1.6.4 Alat Analisis yang digunakan

Untuk menganalisa sumber & penggunaan kas, penulis menggunakan beberapa Ratio / Rumus Likuiditas sebagai alat perhitungan nya.
a. Untuk memudahkan penilaian perusahaan PT Infotel Mandiri penulis akan membandingkan Cash Ratio, Turn Over dan Safety Cash perusahaan selama 2 (dua) tahun yaitu 2007 – 2008 :

1. Cash Ratio

Kas x 100%
Hutang Lancar

2. Cash Turnover

Net Sell
Kas rata-rata




3. Safety Cash

Jumlah Safety Cash yang harus dimiliki sebuah perusahaan hendaknya tidak kurang dari 5% samapi 10% dari jumlah Aktiva Lancar






















BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pengertian Sumber dan Penggunaan Kas

Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai dalam periode berikutnya. Aktiva lancar terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang wesel piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan, persekot. Aktiva tidak lancar terdiri dari investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud, beban yang ditangguhkan, aktiva lain-lain. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula likuiditasnya. Tetapi suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tingi karena adanya kas dalam jumlah besar yang berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas, yang berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relative akan lebih besar, tetapi perusahaan yang hanya mengejar keuntungan rentabilitas tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya akan likuid, apabila ada tagihan.

Pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan sedang pemilihan susunan kualitatif dari pasiva dari akan menetukan struktur dinancial dan struktur modal perusahaan.

Semua hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan dalam melakukan usaha untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan perusahaan beserta penggunaannya merupakan fungsi Financial Management perusahaan.

Ada 2 (dua) fungsi pokok dari Financial Management, yaitu terdiri atas :

1. Memperoleh kas dan menggunakan dana

Kas yang dimiliki oleh perusahaan dapat diperoleh dari luar perusahaan (external financing) dan dari adalam perusahaan (internal financing).
Kas yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang diperoleh dari kreditur (hutang) dan dari pemilik perusahaan (modal sendiri), sedang kas yang berasal dari dalam perusahaan merupakan hasil operasi.

2. Mengambil keputusan, antara lain :

a. Jika seorang manager akan mengambil kas dari luar perusahaan apakah kas tersebut sebaiknya dalam bentuk utang atau modal sendiri. Keputusan ini dapat disebut Financing Decision atau kepetusan pembelajaan.
b. Kalau perusahaan memperoleh laba apakah laba tersebut akan dibagikan kepada para pemilik perusahaan atau di investasikan kembali ke perusahaan, kepeutusan ini disebut Deviden Policy atau kebijakan deviden.

2.1.2 Pengertian Kas

Kas adalah pos yang paling aktif dalam laporan keuangan. Hampir semua transaksi perusahaan akhirnya akan mempengaruhi kas. Pembelian barang dan jasa biasanya akan mengakibatkan kas keluar, sedangkan penjualan akan mengakibatkan kas masuk.

Mengenai pengertian kas itu sendiri, para ahli atau sarjana-sarjana memberikan definisi atau pengertian yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, namun pada dasarnya mengandung maksud yang sama.

Beberapa pendapat para ahli atau sarjana ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kas adalah suatu alat pembayaran yang sah dalam suatu Negara (Alex Nitisemito, 1978, 107)

b. Kas adalah merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu Perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. (S. Munawir, 1990, 158)

c. Kas merupakan suatu alat pertukaran juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. (Zaki Baridwan, 1998, 71)

d. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam Perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finasiil, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. (Indriyo, 1989, 57)

Dari beberapa definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kas adalah suatu alat pembayaran yang sah yang digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi serta sifat paling tinggi likuiditasnya.

Didalam neraca Perusahaan, biasanya kas dicatat dalam 2 (dua) kategori sebagai berikut :

1. Cash
Yang termasuk kategori ini adalah uang tunai dan value asing yang disimpan di kas register, petty kas, dan bank. Uang ini dapat segera dipergunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban.




2. Marketable Securities
Jikalau Perusahaan mempunyai kas yang berlebihan maka dapat diinvestasikan dalam investasi jangka pendek. Financial Manager akan membeli surat-surat berharga yang beresiko rendah, berlikuiditas tinggi yang dapat diuangkan dengan cepat bila keperluan mendesak. Surat-surat berharga seperti ini, memberikan keuntungan yang kecil terhadap kas.


2.1.3 Sifat Laporan dan Penggunaan Kas

Laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan dimana sumber-sumber penerimaan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
Perlu diperhatikan bahwa sumber dan penggunaan kas tidak hanya berasal dari operasi, tetapi masih banyak sumber-sumber penerimaan kas yang lain. Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan dimasa yang akan datang, bagi kreditur untuk menilai kemapuan dasar pembayaran bunga serta mengembalikan pinjaman.


2.1.4 Sumber dan Penggunaan Kas

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun pengeluarannya (penggunaannya).

Adapun sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari :

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel) maupun hutang jangka panjang (obligasi, hutnag hipotik atau hutang jangka panjang lainnya) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas, misalnya ada penurunan piutang karena adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga karena adanya penjualan dan sebagainya.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :

a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas oleh pemilik perusahaan.
c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya.

Dalam menganalisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (non cash transaction).

Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas anatara lain adalah sebagai berikut :

1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets dan wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.

2. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghpusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.

3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusutkan dan atau sudah tidak dipakai lagi.

4. Adanya pembayaran stock deviden (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.







2.1.5 Dana Dalam Artian Kas

Dalam mempersiapkan dan menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas, langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).

2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-perubahan yang memperkecil jumlah kas.

3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba / Rugi atau Laporan Laba Yang Ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas.

4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Dana.

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca antara dua saat yang efeknya memperbesar kas dan ini sebagai sumber-sumber dana adalah sebagai berikut :

1. Berkurangnya Aktiva Lancar Selain Kas

Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana / kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang telah diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Demikian pula berkurangnya surat-surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana / kas bagi perusahaan tersebut.

2. Berkurangnya Aktiva Tetap

Seperti halnya berkurangnya aktiva lancar, berkurangnya aktiva tetap pun merupakan sumber dana / kas bagi perusahaan yang bersangkutan. Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu terjual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap netto tersebut berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi ini merupakan sumber dana.

3. Bertambahnya Setiap Jenis Hutang

Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya hutang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Bertambahnya Modal

Bertambahnya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.

5. Adanya Keuntungan dari Operasi Perusahaan

Apabila Perusahaan mendapatkan keuntungan netto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.

Mengenai adanya perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana atau kas dan ini dikatakan sebagai Penggunaan Dana dapatlah disebutkan sebagai berikut :


1. Bertambahnya Aktiva Lancar Selain Kas

Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang dan pembelian barang tersebut membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.

2. Bertambahnya Aktiva Tetap

Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva merupakan penggunaan dana.

3. Berkurangnya Setiap Jenis Hutang

Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan dana.

4. Berkurangnya Modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa pengurangan modal tersebut merupakan penggunaan dana. Dalam Perseroan Terbatas pembelian kembali saham pun merupakan penggunaan dana.

5. Penggunaan Cash Dividen

Pembayaran cash dividend jelas merupakan penggunaan dana. Cash dividen dibayarkan sesudah keuntungan netto sesudah pajak.

6. Adanya Kerugian Karena Operasi Perusahaan.

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian. Dengan demikian maka adanya kerugian merupakan pengunaan dana.

Rabu, 12 Mei 2010

Tugas Tulisan Populasi & Sampling

Populasi dan Sampel

Pengertian Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian adakalanya peneliti meneliti semua sumber data yang direncanakan, agar data dan informasi yang diperoleh banyak dan bervariasi sehingga diharapkan hasilnya tidak jauh berbeda dari kenyataan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua populasi dapat diteliti karena suatu sebab yang tidak memungkinkan. Penelitian ilmiah boleh dikata hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya hendak diteliti.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dapat menerangkan keadaan suatu populasi pada bagian unit-unit populasi tertentu saja.

Berikut adalah contoh tulisan ilmiah yang ditulis oleh Andrie Wongso salah satu Motivator terbaik kita di Indonesia, beliau menulis tentang Kelestarian Laut dimana banyak hal yang bias kita lakukan untuk menjaga kelestarian laut misalnya tidak menangkap ikan dengan bom, obat atau hal lain yang membahayakan kelestarian laut, ternyata populasi ikan menghasilkan kotoran yang mengandung karbon anorganik kalsium karbonat dapat mengendalikan air laut dan mendukung ekosistem laut dalam pembentukan terumbu karang.

Mari kita baca tulisan dari Andrie Wongso dimana Populasi Ikan dengan kotoran karbon anorganik sebagai sampel dapat menjaga kelestarian laut.



Ikan Penjaga Kelestarian Laut

Penulis : Team Andriewongso.com
Senin, 26-Januari-2009

Bagaimana laut bisa lestari di saat berbagai aneka polutan mengancam? Ternyata, para penghuni lautlah yang turut menjaga kualitas tempat tinggal mereka agar tetap bisa lestari. Inilah yang terungkap dari penelitan yang dilakukan oleh Villy Christensen dari University British Columbia yang melaporkan penelitiannya dalam jurnal Science.

Menurut Villy, ternyata kotoran ikan mampu mengendalikan siklus karbon di air laut sehingga tahan terhadap perubahan iklim. Dari hasil pelacakan di komputer menunjukkan bahwa populasi ikan menghasilkan kotoran yang mengandung karbon anorganik kalsium karbonat dalam kadar tinggi yang bermanfaat untuk mengendalikan keasaman air laut. Selain mengendalikan keasaman, kalsium karbonat yang berwujud putih seperti kapur juga berguna untuk mendukung ekosistem laut dan pembentukan terumbu karang.

Senyawa juga membantu pengendalian jumlah karbon dioksida yang diserap lautan dari atmosfer pada masa depan. Seperti diketahui, selama ini sumber kalsium karbonat dianggap hanya berasal dari organisme renik plankton. Namun, ternyata kotoran ikan menyumbang 3-15 persen kalsium karbonat di laut atau sekitar 110 juta ton per tahun. Itu pun baru populasi bony fish, sekelompok ikan yang tubuhnya bertulang keras saja. Bony fish mewakili 90 persen populasi ikan di samudera. Hiu dan ikan pari tidak masuk dalam kelompok ini.

Tentunya, jika polutan yang mengancam melebihi kapasitas sehingga membunuh berbagai jenis ikan, dapat membuat keseimbangan ekosistem terganggu. Karena itu, berbagai upaya pelestarian lingkungan patut kita dukung.



Sumber :

1. www.andriewongso.com/awartikel-2455-AW_Corner-Ikan_Penjaga_Kelestarian_Laut -

2. Ahmad Elqorni 1 Februari 2010